ARTIKEL

             Pondok Pesantren Pertanian Islamiyah Salubanga, Desa Muhajirin, Kecamatan Suli Barat didirikan Oleh KH. M. Ramli Ya’qub dan beberapa Saudaranya pada Tahun 1980. Berdirinya Pondok Pesantren sesungguhnya merupakan Upaya untuk melestarikan perjuangan yang pernah dirintis oleh Ayahanda KH.M. Ramli Ya’qub yang bernama M. Ya’qub dan Kakek KH. M.Ramli Ya’qub, yang bernama Mangassa yang diberi gelar To Timpa, yang Artinya adalah orang yang membuka atau merintis. Almarhum M. Ya’qub (Ayah KH.M. Ramli Ya’qub) bersahabat dengan Syekh Al-Habsyi, seorang keturunan Arab. Keduanya bersahabat dan gigih mengembangkan Syiar Islam di Luwu Selatan. Pada Zamannya mereka mempelopori pembukaan Hutan dan mengembangkan Islam di Daerah Lindajang. Kedua sahabat karib tersebut berjuang untuk menghabiskan perjudian, kebiasaan minum minuman keras, takhayul, kesyirikan dan sejenisnya. Kesetian dan persahabatan kedua tokoh itu diikat dengan kesepakatan ‘Sehidup Semati’. Mereka hidup dan berjuang bersama, serta dikuburkan ditanah perkuburan yang sama pula di sebuah bukit di Cimpu, Kabupaten Luwu.

                Perjuangan dan semangat pengabdian itulah yang melatarbelakangi, sekaligus merupakan motivasi didirikannya Pondok Pesantren Pertanian Islamiyah SALUBANGA, Desa Muhajirin, Kecamatan Suli Barat. Pondok Pesantren ini diberi nama Pondok Pesantren Pertanian Islamiyah Salubanga, karena diharapkan pesantren ini memanfaatkan Lingkungan alam yang amat cocok untuk pengembangan Pertanian dan Perkebunan. Pondok Pesantren ini didirikan Oleh Yayasan yang bernama Yayasan SAN PELITA. SAN adalah Singkatan kata Yayasan dan PELITA adalah Akronim dari Pembangunan Lima Tahun. Diharapkan dalam setiap Lima Tahun dapat dijangkau suatu kemajuan yang berarti.

       Dalam menjalankan misi pendidikannya, didirikanlah Madrasah Ibtidaiyah dan Madrasah Tsanawiyah. Namun , hal tersebut serasa tak cukup dimana dengan didirikannya kedua tingkatan Madrasah tersebut tak dapat memenuhi kebutuhan akan pendidikan, dimana pendidikan merupakan upaya untuk membentuk nilai – nilai Akhlaq – Al Karimah juga merupakan usaha untuk mengembangkan potensi fitri manusia sebagai mahkluk ciptaan ALLAH SWT. Dilain pihak pendidikan adalah upaya pewarisan nilai – nilai budaya dari generasi tua ke generasi muda agar nilai – nilai tersebut dapat dilestarikan.

       Pemikiran tentang Pendidikan ISLAM memang terlihat menyatu kepada kepentingan untuk meningkatkan Kualitas sumber daya manusia, sesuai dengan kebutuhan zamannya. Sejalan dengan kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, usaha pun diarahkan ke penguasaan kemampuan tersebut. Lebih dari itu, perumusan tujuannya tak lepas dari konsep dasar Akhlaq, Al – Karimah, yang terkait erat dengan nilai – nilai ketakwaan hingga pada akhirnya bermuara pada kecenderungan untuk melahirkan konsep pembentukan generasi yang memiliki kemampuan IMAN –TAKWA serta KECENDIAKAWANAN dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

            Berdasarkan hal tersebut, berbekal dengan niat pengabdian dan kebulatan tekad serasa menutupi segala keterbatasan hingga pada akhirnya Yayasan San Pelita, Pondok Pesantren Pertanian islamiyah Salubanga pada tanggal 05 Mei 2005 mendirikan Madrasah Aliyah SALUBANGA, sebagai tingkatan lanjutan pendidikan sebelumnya yakni dari Madrasah Tsanawiyah Salubanga maupun Madrasah Ibtidaiyah Salubanga.

           Seiring dengan waktu, pada tahun pertama didirikan Madrasah Aliyah SALUBANGA di Kepalai oleh SUBHAN, S.Ag hingga tahun 2006, kemudian dilanjutkan oleh MISBAHUDDIN SYUKUR, S.Th.I hingga tahun 2011, dan pada tahun 2012 hingga sekarang Madrasah Aliyah SALUBANGA di kepalai oleh USMAN, S.Pd.I.